Amal Sosial Pendidikan : Donasi Hp dan Sepasang Sepatu untuk Vicky Herianto Homo (Merauke, Papua)

Vicky Herianto Homo (Kelas 8) dari Merauke adalah siswa sekolah pertama yang menerima telepon genggam (dan sepasang sepatu) sebagai bagian dari kegiatan “Amal Sosial Pendidikan : Gerakan 100 Hp untuk Membantu Anak-anak Kurang Beruntung Belajar di Tengah Pandemi” bekerjasama dengan CIRHSS ( 17 September 2020).

Profil Vicky

Vicky Herianto Homo adalah salah satu anak asli dari Merauke, Provinsi Papua, Indonesia. Ia berasal dari Marind, suku terbesar di Papua Selatan. Ia berasal dari Desa Tomerau, tetapi ia kini tinggal di Kota Merauke untuk mengenyam pendidikan. Ayahnya sudah meninggal, sedangkan ibunya masih hidup. Ibu Vicky tinggal bersama sembilan saudara laki-laki dan perempuan Vicky lainnya di Desa Tomerau. Tomerau berjarak sekitar 54,5 kilometer dari kota Merauke.

Vicky adalah satu-satunya anak di keluarganya yang pindah ke Kota Merauke untuk melanjutkan sekolah. Dia sekarang tinggal bersama keponakannya yang lebih tua. Vicky melanjutkan sekolahnya di SMP Negeri Buti Merauke. Dia sekarang duduk di kelas delapan. Berdasarkan informasi dari guru kelasnya, Vicky adalah salah satu murid yang rajin dan pintar. Dia termasuk salah satu dari sepuluh siswa terbaik di kelasnya dan dia selalu menghadiri kelasnya tepat waktu, meskipun dia harus berjalan kaki sekitar setengah kilometer ke sekolah setiap hari.

Ketua CIRHSS Wayan Arka berkomunikasi dengan Vicky melalui panggilan video ketika Vicky menerima donasi Hp
Vicky dan gurunya

Sejak pandemi Covid-19, Vicky dan teman sekelasnya yang lain harus belajar dari rumah. Sebagian dari mereka yang memiliki Hp dikirimi materi pembelajaran / tugas oleh guru untuk dipelajari, sedangkan sebagian siswa lainnya yang tidak memiliki Hp harus pergi ke sekolah untuk menerima materi pembelajaran dan tugas dari guru untuk dipelajari. Vicky termasuk dalam kelompok kedua. Dia harus berjalan kaki ke sekolah dan mengambil materi / tugas mingguan yang diberikan oleh guru untuk dipelajari / dikerjakan, hanya karena dia tidak memiliki Hp yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran jarak jauhnya. Menurut guru kelas Vicky, Vicky bahkan tidak punya sepatu untuk dipakai ke sekolah. Jauh sebelum pandemi Covid-19, Vicky selalu pergi menyekop pasir untuk mendapatkan uang sepulang sekolah, kata keponakan Vicky.

Keponakan Vicky, Vicky, dan gurunya Vicky

Di bawah adalah beberapa foto Vicky yang dapat diakses melalui akun Facebook Yayasan Surya Widya Kerthi.

Comments are closed.